Saturday, March 30, 2019

Buah Durian

Durian adalah nama dari tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan populernya adalah "raja dari segala buah" (King of Fruit). Durian adalah buah yang kontroversial, meskipun banyak orang yang menyukainya, namun sebagian yang lain malah muak dengan aromanya dikarenakan aroma buah durian tersebut yang memang mirip dengan aroma gas elpiji atau aroma kentut hehehe....(tapi saya doyan banget loh :D...). Buat sebagian orang lagi bahkan ada yang sampai rela memburu ke pelosok-pelosok daerah dan tentu saja mengeruk kantong agak dalam pun sudah jadi kewajiban buat mereka yang benar-benar penggemar buah yang satu ini (cost doesn't matter lah katanya). Gileee bener emank. Saya sendiri salah satu penggemar durian sih... cuman jam terbang saya belum setinggi temen-temen yang udah coba sampai ke Malaysia atau pelosok-pelosok daerah Sumatera yang memang terkenal akan buah durian tanpa musim, sepanjang tahun gak pernah putus loh kabarnya... meskipun di kalimantan juga gak kalah loh. Banyak varian durian kalimantan yang mungkin jarang bisa ditemui di daerah-daerah lain, untuk jenisnya sendiri banyak bangetlah, banyak deh pokoknya hehehe...

Macam-macam durian


Durian Montong


Durian Montong adalah durian yang berasal dari Thailand. Tanaman durian Montong cukup produktif dan mampu beradaptasi di berbagai tempat. Bentuk buah durian montong bervariasi, dari bulat panjang sampai hampir persegi. Duri durian montong relatif besar dan tersusun jarang dengan jumlah juring 5 buah, berkulit tebal dengan warna hijau, sedangkan bobot buahnya mampu mencapai 6 kg.  Warna daging buah durian montong ada yang berwarna kuning emas, adapula yang berwarna krem. Keunggulan durian montong adalah daging buah yang sangat tebal dan biji yang relatif kecil dengan rasa manis legit dan aroma yang harum.

Durian Merah


Durian Merah adalah salah satu buah yang masih belum banyak dikenal banyak orang. Durian Merah hampir sama dengan durian pada umumnya, perbedaanya antara lain daging buahnya yang berwarna merah, aromanya lebih kuat, daging buah lebih tebal dengan biji lebih kecil, lebih manis serta kadar alkohol lebih rendah. Durian Merah hanya dapat berbuah sekali setahun dengan waktu yang tidak menentu.

Daerah yang cocok : dataran rendah dengan iklim panas bersuhu 30-35 °C
Ukuran pot : diameter > 60 cm atau langsung ke tanah
Tanah yang digunakan : tanah kompos atau tanah humus
Penyinaran matahari : penyinaran matahari sepanjang hari / matahari pagi
Kebutuhan air : siram 1 kali dalam sehari
Bibit tanaman : okulasi
Ukuran tanaman saat dikirim : 40-80 cm
Pemberian pupuk : 30 hari sekali dengan pupuk NPK Daun

Durian Bawor


Memiliki Insting terhadap durian begitu kuatnya cukup melihat bijinya, ia tahu jenis durian apakah itu. Pengalamannya pada masa kecil yang selalu menemani ayahnya mencari durian hingga ke pelosok desa membuat Sarno Ahmad Darsono memiliki obsesi pada durian. Ia lalu “menciptakan” pohon durian bhineka bawor, hasil okulasi 20 jenis durian varietas lokal dan luar. “Begitu banyak jenis durian di negeri ini, kenapa kita kalah dari Thaiand?” pikirnya.

Hasil perenungan itu menantang Pak Sarno, petani durian dari Desa Alasmalang, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten banyumas, Jawa Tengah, untuk mendapatkan kelebihan dan peningkatan produktivitas durian.

Pada tahun 1996 ia berkeyakinan, pohon durian yang sebelumnya baru berbuah setelah berusia delapan tahun dapat dipersingkat menjadi empat tahun dengan okulasi.
Tetapi, ketika itu dia juga tak pernah berhenti berpikir, apakah okulasi adalah cara yang paling tepat? Sementara itu, ingatannya selalu kembali pada masa kecil, saat ia berjalan dari kebun satu ke kebun yang lain untuk mendapatkan buah durian berkualitas baik.

Pada usia tujuh tahun, Pak Sarno sudah mampu membedakan durian berdasarkan jenisnya. Dengan memegang dan menimbangnya, ia tahu durian yang ada di tangannya telah matang atau belum, berkulit tebal atau tipis.
Ketajaman penciuman ikut membantu dia memilah durian yang puket (manis, berlemak, dan beralkohol) atau bukan. Dalam ingatan, dia menyimpan koleksi durian apa saja yang berkualitas baik. Sebut misalnya durian petruk, sunan, dan kuningmas. Kepekaannya itu telah membantu sang ayah mengumpulkan durian, dan menjualnya di pasar-pasar di Banyumas.

Namun, Pak Sarno pun menyadari bahwa kepekaannya pada durian itu tak bisa menjawab pertanyaan yang selalu muncul di kepalanya, mengapa kita kalah dari Thailand? Ia lantas berusaha mendapatkan jawabnya, antara lain lewat buku-buku pertanian.
“Setelah memperoleh bahan informasi yang cukup, beliau yakin okulasi bisa meningkatkan produktivitas durian,” ucapnya.

Meskipun demikian, ia tak melakukan okulasi hanya pada dua pohon durian yang berbeda jenis. Pada percobaan pertama, Pak Sarno langsung mencoba mengokulasi pohon durian montong oranye dengan 20 jenis durian lokal, seperti sunan, petruk, otong, cinimang, kereng, kuningmas, oneng, bluwuk, dan kumbakarna.

Dalam percobaannya itu, ia membagi pohon primer, sekunder, dan tersier. Pohon durian montong oranye dijadikan pohon primer. Tubuh pohon itu dilukai pada beberapa bagian untuk menempelkan 10 tunas pohon durian lokal berkualitas baik, seperti petruk, kuningmas, dan kumbakarna, yang menjadi pohon sekunder.

Setelah berselang tiga-empat bulan, okulasi pohon primer dengan sekunder mulai melekat. Pak Sarno lalu mencoba membuat okulasi lagi pada pohon-pohon sekunder, dengan melukai pohon-pohon itu untuk menempelkan pohon durian lokal berkualitas sedang sebagai pohon tersier. Banyaknya pohon durian yang digunakan untuk okulasi membuat pohon primernya tumbuh menyerupai pohon bakau yang akarnya mencuat dari tanah.

Menurut Pak Sarno, tingkatan pada okulasi itu berguna untuk menjamin ketersediaan makanan yang lebih banyak untuk pohon primer. Adapun fungsi pohon sekunder adalah mempengaruhi kualitas buah yang dihasilkan pohon primer.

Empat tahun kemudian atau tepatnya akhir tahun 2000, pohon hasil percobaannya sudah menghasilkan 30-40 buah durian montong oranye yang berbeda dari aslinya. Kulitnya tipis, daging lebih tebal, warna daging buah lebih merah seperti durian kuningmas, rasa lebih puket, dan beralkohol seperti durian petruk. Ukurannya sebesar durian kumbakarna dengan berat bisa lebih dari 10 kilogram.

Bagaimanakah, apa Anda berminat untuk sekedar menanam pohon durian di halaman rumah atau mungkin Anda mengharapkan lebih yaitu agar bisa memetik keuntungan yang lebih besar dengan menanam di pekarangan atau kebun Anda yang luas???

Durian Musang King


Durian musang king merupakan tanaman tropis yang hidup di Asia Tenggara yang sangat terkenal oleh kalangan masyarakat Indonesia maupun luar negri. Karena memang memiliki ukuran yang besar, maka durian ini mempunyai sebutan yaitu raja buah.

Durian ini memiliki banyak penggemar.  Diantara begitu banyak orang yang menyukai buah durian ini salah satunya adalah karena alasan tekstur buah yang halus dan berbau harum.  Alasan itu jugalah yang membuat orang-orang ketagihan untuk terus menikmatinya.

Buah durian musang king
Durian musang king adalah jenis tanaman durian terbaru dan termasuk jenis durian unggul. Di negeri asalnya ia lebih dikenal dengan durian kunyit. Hal ini disebabkan karena durian ini mempunyai daging buah berwarna kuning pekat layaknya warna kunyit pada umumnya.

Durian jenis ini memiliki daging buah yang tebal dan lembut, daging buahnya yang mudah terlepas dari bijinya. Aromanya juga tidak terlalu menyengat, membuat para pecinta durian makin jatuh hati pada durian jenis ini.

Durian Matahari


Durian matahari ( Durio zibethinus ) adalah varietas durian lokal yang berasal dari Bogor Jawa Barat. Suatu daerah dengan Iklim basah dengan curah hujan yang tinggi. Durian Matahari memiliki warna kulit buah hijau kekuningan dan daging buah berwarna kuning cerah. Durinya besar, runcing, jarang, dan bengkok. Berat buah 2 – 3,5 kg. Rasanya manis dengan daging buah tebal berwarna kuning, kering, berlemak, tekstur halus, aroma aroma tidak tajam seperti durian biasanya. Tajuk pohonnya menyerupai kerucut. Buahnya berbentuk bulat panjang. Warna kulit buah hijau kecoklatan dengan ketebalan kulit hingga 1cm. Durinya besar, runcing, jarang, dan bengkok. Tinggi varietas durian matahari ini mencapai 25 m dengan lebar tajuk 15 meter. Tanaman ini sangat tahan terhadap hama penggerek buah dan penyakit busuk akar. Tanaman durian dapat tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 1.000 m di atas permukaan laut. Namun, produksi terbaiknya dicapai jika penanaman dilakukan pada ketinggian 400-600 m di atas permukaan laut. Tanaman ini menyukai daerah yang beriklim basah atau tempat-tempat yang banyak turun hujan. Jenis tanah yang baik untuk pertumbuhannya yaitu tanah yang lembap, subur, gembur, tak bercadas, dan kedalaman air tanahnya tidak lebih dari 1 m

Durian kalimantan


Indonesia dikarunia alam yang luar biasa indah. Kecantikan tanah air kita ini menarik banyak wisatawan untuk dan berkunjung dan menyaksikan sendiri keindahan dari Indonesia. Tak hanya sedap dipandang, kekayaan alam seperti buah pun menjadi salah satu daya tarik. Banyak ditemukan di negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, durian menjadi buah yang menjadi buruan banyak orang. Serupa tapi tak sama, ternyata ada buah Kalimantan mirip durian.

1. Pekawai


Buah Kalimantan Mirip Durian,
Duren yang kita kenal memiliki warna hijau dengan daging pucat. Kali ini ada durian mini dengan warna kulit kuning matang dan orange terang pada dagingnya. Buah ini dikenal dengan nama pekawai atau lai. Pekawai berbuah hampir bersamaan dengan durian biasa. Hanya saja buahnya lebih kecil dan tidak beraroma menyengat. Cocok nih untuk mereka yang ingin mencoba durian tapi tak suka baunya. Daging lai juga diketahui lebih kenyal. 

Pekawai/Lai

2. Lahung


Ada lagi buah Kalimantan yang mirip dengan durian, yaitu lahung. Buah ini bisanya berkulit hijau hingga merah. Dagingnya pun menggoda dengan warna merah yang terang. Bikin penasaran, ya. Durian merah yang memiliki nama latin durio graviolens ini sudah sangat sulit ditemukan, meski di habitat aslinya. Buah ini juga ada di Filipina.

Buah Lahung

3. Durian Kalih


Jenis lainnya dikenal dengan nama durian kalih. Buah asal Kalimantan ini memiliki ukuran yang lebih kecil dari durian biasa dengan kulit berwarna jingga yang terang. Dagingnya lebih berair dan berwarna kuning cerah yang menggiurkan. Sama seperti buah lai, aromanya tak begitu menyengat seperti durian pada umumnya.

durian Kalih

4. Karantungan


Karantungan adalah jenis buah mirip durian lainnya. Perbedaannya bisa dilihat dari duri-duri pada kulitnya yang lebih besar dari duren biasa. Buahnya kecil dengan daging yang tidak banyak. Biji dari daging buah karantungan lebih besar. Kulitnya selalu hijau, tidak bisa menjadi kuning. Jika sudah matang, maka buah akan jatuh dan merekah dengan sendirinya.

Karantungan

Wah, ternyata ada banyak buah Kalimantan mirip durian yang tidak ketahui ya. Karena keberadaannya yang sangat jarang, jangan lupa untuk mencicipi deretan buah di atas saat berkunjung ke Kalimantan, ya?


Durian mentega


Dua kecamatan di Kabupaten Pekalongan, yakni Karanganyar dan Doro, selama ini dikenal sebagai penghasil buah durian dengan beragam jenis varietas lokal yang banyak diminati. Sebenarnya durian mentega ini juga bisa ditemukan di wilayah Sumatera, Jawa, Dan Kalimantan, hanya masing-masing memiliki cirinya sendiri-sendiri, meskipun kalau lagi musimnya memang jenis satu ini cukup banyak dicari penikmat durian pada umumnya, soalnya rasanya yah...!! "Juara"... dari berbagai jenis durian di Indonesia, pekalongan mempunyai durian varietas mentega. Jenis buah durian ini sekarang sedang banyak dicari oleh penikmatnya.

Petani durian di Pekalongan, kini sedang panen raya. Dengan panen yang baik, petani meraih untung berlipat karena jumlah buah  meningkat disertai kualitas buah yang juga baik tahun ini.

Sementara itu, buah durian asal di Desa Legok Kalong, Kecamatan Karanganyar ini, mempunyai varietas yang jarang ditemui di daerah lain, yakni varietas durian mentega. 

Sepintas durian ini tidak jauh berbeda dengan durian lainya, namun setelah kulit buahnya dibuka tampaklah deretan daging buah berwarna kuning mentega dengan aroma sangat harum serta cukup menyengat.

Berdaging tebal, tekstur buahnya lembut serta legit, durian mentega ini lumayan sulit ditemukan karena hanya ada beberapa pohon saja di kebun-kebun para petani.

Salah satu petani sekaligus pengepul durian, mengatakan musim buah durian di Kabupaten Pekalongan dimulai saat memasuki bulan september 2018 kemarin hingga febuari 2019 nanti, di mana puncak masa panen durian mulai pertengahan desember hingga awal januari.

Untuk harga buah durian yang dijual mulai dari 10 ribu rupiah sedangakan termahal yang pernah dijual seharga 200 ribu rupiah per buah. Sementara itu, penikmatnya datang dari sekitar pekalongan, yakni dari Pemalang, Batang, kendal hingga Banjarnegara.

Dalam satu hari, ia mengaku bisa menjual 70 hingga 250 buah durian. Jumlah tersebut akan meningkat bila ada pesanan dari luar kota.

Melimpahnya buah durian, membuat dua kecamatan yang ada di Kabupaten Pekalongan ramai dikunjungi. Biasanya selain berburu durian mereka akan menikmati kuliner sambil berwisata.

Sebenarnya masih banyak jenis durian yang belum sempat kita sebutkan dan bahas lain kali kita coba bahas jenis durian yang lain oke, pokoknya kalo kena lidah... lumerrrrr.... manthabhhh... netes air liur saya hehehe...


Buah Durian